Pernah nggak, kamu merasa bingung, “Sebenernya berat badan aku udah ideal belum sih?” Apalagi kalau kamu lagi berusaha menurunkan berat badan atau sedang menjalani pola hidup sehat.
Kadang, angka di timbangan itu bisa menipu. Bisa aja beratmu turun tapi kamu malah kehilangan massa otot, atau sebaliknya berat naik karena otot bertambah, padahal bentuk badan jauh lebih ramping.
Nah, kali ini mimin akan membahas cara menghitung berat badan ideal wanita dengan berbagai cara. Yang pastinya bukan cuma asal lihat angka, tapi juga paham konteksnya.
Kenapa Sih Penting Tahu Berat Badan yang Ideal?
Sebelum masuk ke rumus perhitungan, kamu harus tahu bahwa berat badan ideal bukan tentang jadi sangat kurus atau mengejar standar kecantikan semata. Berat badan ideal berkaitan dengan kesehatan, performa metabolisme, dan keseimbangan hormon.
Dengan berat badan yang sesuai, risiko kamu terkena penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan masalah jantung bisa jauh berkurang. Jadi, memahami apakah berat badanmu ideal sangat membantu dalam mengambil langkah untuk hidup lebih sehat.
Masalah sering muncul ketika orang hanya melihat angka di timbangan tanpa mempertimbangkan komposisi tubuh. Dua wanita dengan berat yang sama bisa memiliki komposisi tubuh yang sangat berbeda. Komposisi tubuh ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan secara keseluruhan
Oleh sebab itu, menggabungkan beberapa metode pengukuran bisa memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kondisi tubuhmu.
Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Wanita
Ada beberapa metode yang bisa kamu gunakan. Beberapa pakai rumus sederhana, yang lain mempertimbangkan tinggi badan, usia, dan bahkan bentuk tubuh. Yuk kita bahas satu-satu.
1. Rumus Broca – Simple Tapi Masih Relevan
Rumus Broca sudah ada sejak lama dan masih banyak digunakan karena mudah banget dihitung.
Rumusnya:
Berat badan ideal = (Tinggi badan – 100) – (10% x (Tinggi badan – 100))
Contohnya: Kalau tinggi badan kamu 160 cm, maka:
160 – 100 = 60
10% dari 60 = 6
Jadi, berat badan ideal = 60 – 6 = 54 kg
Mudah, kan? Tapi rumus ini belum mempertimbangkan massa otot, usia, atau lemak tubuh. Jadi sifatnya masih sangat umum.
2. BMI (Body Mass Index) – Lebih Ilmiah Tapi Harus Hati-Hati
Metode ini digunakan oleh WHO dan masih jadi standar global. Kamu bisa pakai kalkulator online untuk lebih mudah.
Rumusnya:
BMI = Berat badan (kg) / (Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m))
Setelah dapat angkanya, cocokkan dengan kategori berikut:
<18,5 = Kurus
18,5-24,9 = Ideal
25-29,9 = Kelebihan berat badan
30 = Obesitas
Misalnya berat kamu 58 kg dan tinggi 1,60 m:
BMI = 58 / (1.6 x 1.6) = 22.6 → masuk kategori ideal
Tapi ada kelemahannya juga. BMI nggak membedakan massa otot dan lemak. Jadi, atlet atau orang yang punya banyak otot bisa terlihat “kelebihan berat” padahal sebenarnya sangat fit.
3. WHR (Waist-to-Hip Ratio) – Penting Buat Cek Risiko Penyakit
WHR bisa kasih gambaran seberapa besar lemak viseral (lemak di perut) yang kamu miliki, yang sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Rumusnya:
WHR = Lingkar pinggang / Lingkar pinggul
Untuk wanita, WHR ideal adalah < 0.85. Jadi misalnya lingkar pinggang kamu 70 cm dan pinggul 95 cm:
WHR = 70 / 95 = 0.73 = masuk kategori sehat
Kalau angka kamu lebih dari 0.85, meskipun berat badan normal, bisa jadi ada akumulasi lemak perut yang cukup tinggi.
4. Persentase Lemak Tubuh – Paling Akurat
Mau tahu cara paling akurat menilai berat badan ideal? Ukur lemak tubuhmu. Bisa lewat bioelectrical impedance (seperti timbangan smart), skinfold test, atau DEXA scan.
Untuk wanita, persentase lemak tubuh yang sehat berkisar antara:
Atlet: 14-20%
Fit: 21-24%
Normal: 25-31%
Obesitas: >32%
Kalau kamu merasa tubuhmu “berat” tapi ternyata lemak hanya 23%, itu artinya kamu punya otot yang baik. Berat boleh lebih dari angka ideal di rumus Broca, tapi kamu sehat.
Baca juga: Catat, Begini Cara Hitung Berat Badan Ideal yang Tepat
Faktor Lain yang Perlu Dipertimbangkan
Walaupun kamu sudah menghitung berat badan ideal dengan metode di atas, ingatlah bahwa banyak faktor lain yang berperan dalam kesehatan dan kecantikan tubuh:
Kualitas tidur: Tidur yang cukup (7-9 jam) membantu regulasi hormon, termasuk hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.
Pola makan yang seimbang: Mengonsumsi makanan yang seimbang kaya protein, lemak dan serat akan mendukung tubuhnya agar jadi ideal.
Aktivitas fisik: Olahraga rutin, walaupun tidak harus berat, mendongkrak metabolisme dan membantu menjaga keseimbangan berat badan.
Kondisi mental: Stres dan kebiasaan hidup juga bisa mempengaruhi berat badan. Pola hidup yang sehat harus melibatkan keseimbangan emosi dan dukungan sosial.
Jadi, Berapa Berat Badan Ideal Kamu?
Jujur aja, nggak ada satu angka ajaib yang berlaku buat semua wanita. Berat badan ideal itu sifatnya sangat personal. Rumus-rumus tadi cuma alat bantu awal.
Hal yang perlu kamu pertimbangkan:
- Hasil BMI, sebagai gambaran awal.
- Bagaimana Perasaan Tubuh Kamu?, spakah kamu merasa sehat, bugar, dan berenergi? atau sering merasa lelah dan lesu?
- Komposisi Tubuh, apakah kamu merasa cukup kuat? Aktivitas fisik rutin bisa bantu membangun massa otot yang penting.
- Riwayat Kesehatan, adakah kondisi medis tertentu yang perlu jadi pertimbangan?
- Gaya Hidup, pola makan dan tingkat aktivitas fisik kamu sangat berpengaruh.
Jadi, berat badan ideal adalah berat badan di mana kamu merasa paling sehat dan nyaman, serta memiliki risiko penyakit paling rendah. Ini bisa jadi sebuah rentang berat badan, bukan satuan dalam hitungan angka saja.
Kesimpulan: Ukur, Pahami, dan Sesuaikan
Jadi, kalau kamu ingin tahu berat badan idealmu, gunakan kombinasi rumus Broca, BMI, WHR, dan persentase lemak tubuh. Jangan hanya mengandalkan satu metode. Semakin banyak indikator yang kamu pakai, semakin lengkap gambaran tentang kesehatan tubuhmu.
Yang paling penting, kamu tetap merasa sehat, bugar, dan bahagia. Berat badan ideal bukan soal angka semata, tapi keseimbangan antara fisik, mental, dan gaya hidup.
Kamu sudah usaha mencapai berat badan ideal tapi gagal terus? Dan ingin turunkan berat badan dengan cara yang teratur, sehat, dan aman? Kamu bisa banget ikut program Body Transformation Camp (BTC) — sistem camp penurunan berat badan #1 di Indonesia. Di BTC, kamu nggak cuma dibimbing soal makanan, tapi juga pola pikir, motivasi, dan kebiasaan hidup yang bisa bikin perubahanmu bertahan jangka panjang.
Yang bikin BTC berbeda yaitu adanya dukungan penuh dari tim expert yang kami sediakan, mulai dari sesi workout yang terstruktur, coaching mindset yang mendalam, hingga pendampingan harian. Selain itu, program diet ini dipersonalisasi khusus sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh dan berat badan masing-masing peserta, jadi kamu nggak akan merasa dijalani sendirian atau dipaksakan — karena semuanya disesuaikan agar kamu bisa mencapai hasil terbaik dengan cara yang menyenangkan dan sustainable. Yuk, daftar BTC sekarang!