Gorengan itu menggoda, apalagi kalau baru diangkat dari penggorengan dan masih hangat. Entah itu bakwan, tempe goreng, risol, atau pastel, rasanya sulit buat menolak camilan yang satu ini.
Tapi kalau kamu sedang berusaha menurunkan berat badan, pertanyaannya pasti mulai muncul “Apakah gorengan bisa bikin gemuk?”
Jawabannya cukup jelas ya bisa, dan memang cukup besar dampaknya kalau kamu nggak memperhatikan jumlah kalori gorengan yang masuk ke tubuh. Apalagi kalau frekuensinya sering, misalnya hampir tiap hari dijadikan camilan sore.
Berapa Kalori Gorengan yang Sebenarnya?
Kalori dalam gorengan bisa sangat bervariasi tergantung bahan dasarnya, ukuran, dan berapa banyak minyak yang diserap selama proses penggorengan.
Berikut ini beberapa perkiraan kalori gorengan yang paling umum kamu temui di penjual kaki lima:
- Bakwan sayur: sekitar 140–180 kalori
- Tahu isi: sekitar 160–190 kalori
- Risol mayonaise: bisa tembus 250 kalori
- Tempe goreng tepung: sekitar 120–150 kalori
- Pisang goreng: sekitar 180–220 kalori
- Cireng: sekitar 100–130 kalori
Bayangkan kalau kamu makan 3 jenis gorengan sekaligus dalam satu kali duduk. Bisa-bisa kalori yang masuk sudah lebih dari 500 hanya dari camilan. Padahal kebutuhan kalori rata-rata orang dewasa hanya sekitar 1.800–2.200 per hari.
Jadi, tanpa kamu sadari, kalori harianmu bisa melonjak cuma karena satu sesi ngemil gorengan.
Kandungan Gizi Gorengan
Bukan cuma soal kalori, kandungan gizi gorengan juga perlu kamu waspadai. Sebagian besar gorengan punya nutrisi yang kurang seimbang.
Misalnya, banyak mengandung lemak jenuh, rendah serat, dan sedikit sekali protein. Apalagi kalau proses penggorengannya menggunakan minyak jelantah yang sudah dipakai berulang kali. Selain bikin kalori makin tinggi, risiko terkena radikal bebas juga naik.
Kalau kamu sedang menjalani program diet sehat, makanan seperti ini tergolong sebagai empty calories, tinggi energi, tapi minim manfaat.
Kenapa Gorengan Cepat Bikin Gemuk?
Secara teknis, gorengan bisa bikin gemuk karena kombinasi antara kalori tinggi dan lemak jenuh yang susah dibakar.
Saat tubuhmu kelebihan kalori, sisa energi itu disimpan dalam bentuk lemak. Dan lemak dari gorengan termasuk jenis yang sulit dipecah jika kamu nggak punya aktivitas fisik yang cukup. Selain itu, karena gorengan sering bikin ketagihan, banyak orang jadi cenderung makan lebih dari satu tanpa sadar.
Yang jadi masalah, kamu mungkin merasa belum kenyang karena sebagian besar gorengan rendah serat dan protein. Jadi, makin banyak makan, makin banyak kalori yang masuk, tapi perut tetap merasa kosong.
Minyak Jadi Sumber Kalori Tertinggi
Kamu mungkin mengira gorengannya sendiri yang bikin gemuk. Tapi yang lebih berbahaya sebenarnya adalah minyak yang digunakan.
Satu sendok makan minyak goreng mengandung sekitar 120 kalori. Dan gorengan itu bisa menyerap 2–3 sendok makan minyak, bahkan lebih kalau digoreng dengan tepung.
Jadi, tanpa kamu sadari, lebih dari setengah kalori gorengan berasal dari minyak. Kalori ini bisa langsung menumpuk di perut, paha, atau lengan tergantung metabolisme tubuhmu.
Apakah Gorengan Boleh Dimakan Saat Diet?
Sebenarnya, boleh saja makan gorengan saat diet, asal tahu batasnya. Misalnya, kamu bisa atur agar maksimal hanya makan 1–2 gorengan seminggu, dan pilih yang paling rendah kalori.
Lebih baik lagi kalau kamu bikin sendiri gorengan versi sehat di rumah, pakai air fryer atau teknik panggang. Hasilnya tetap renyah, tapi tanpa tambahan minyak berlebih.
Tapi kalau kamu tipe orang yang gampang ketagihan dan susah mengontrol porsi, sebaiknya mulai kurangi gorengan pelan-pelan dan ganti camilanmu dengan makanan tinggi protein atau sayuran segar.
Cara Menghindari Gorengan Saat Diet
Menghindari gorengan saat diet itu nggak semudah yang dibayangkan, apalagi kalau kamu hidup di Indonesia. Camilan ini ada di mana-mana. Berikut beberapa cara yang bisa bantu kamu keluar dari jebakan gorengan tanpa merasa tersiksa.
1. Kenali Pemicu Ngidam Gorengan
Langkah pertama? Sadari kapan dan kenapa kamu mulai kepikiran gorengan. Biasanya ngidam muncul di sore hari, pas energi mulai drop dan kamu cari sesuatu yang cepat bikin kenyang.
Kadang juga muncul karena stres atau cuma iseng aja. Nah, saat kamu sadar pemicunya, kamu bisa cari pengalihan yang lebih sehat.
Misalnya, kalau kamu lapar sore-sore, coba siapkan camilan alternatif seperti telur rebus, edamame, greek yogurt, atau buah potong dingin. Sensasi segar bisa bantu nahan craving tanpa menambah lemak jenuh.
2. Bikin Versi Gorengan Sehat di Rumah
Kangen gorengan tapi takut kalorinya? Tenang, kamu bisa recreate gorengan versi sehat di rumah. Gunakan air fryer atau oven sebagai pengganti metode deep-fry.
Misalnya, tempe panggang yang dimarinasi dulu pakai bawang putih dan sedikit olive oil, lalu dipanggang sampai crispy. Atau bakwan sayur versi oven yang tetap renyah, tapi tanpa minyak berlebihan.
Proses ini memang agak repot di awal, tapi begitu kamu tahu rasanya tetap enak dan tubuhmu lebih ringan, kamu bakal lebih termotivasi untuk lanjut.
3. Ganti Ritual Makan Sore
Salah satu momen paling rentan makan gorengan adalah saat ngopi atau minum teh sore. Rasanya kurang lengkap tanpa satu atau dua gorengan di tangan.
Solusinya? Ubah rutinitas. Kalau biasanya kamu beli kopi plus gorengan, sekarang ganti dengan teh tawar hangat dan snack tinggi protein seperti almond, kacang sangrai, atau granola bar rendah gula.
4. Hindari Lingkungan Pemicu
Kalau kamu tahu bahwa warung depan kantor itu terlalu menggoda, maka hindari lewat situ saat jam-jam rawan. Jangan mampir ke minimarket yang rak depannya penuh gorengan frozen. Dan kalau kamu kerja di kantor, coba bawa bekal sendiri.
Seringkali kita tergoda bukan karena lapar, tapi karena ada kesempatan dan akses. Jadi, mempersempit akses bisa bantu kamu mengontrol asupan tanpa harus bertarung dengan niat setiap hari.
Kesimpulan
Gorengan memang enak, tapi kalau kamu sedang dalam proses menurunkan berat badan, jumlah kalori gorengan bisa jadi jebakan yang menghambat progresmu.
Rata-rata satu gorengan bisa mengandung hingga 200 kalori dan itu belum termasuk camilan lain yang mungkin kamu konsumsi di hari yang sama. Kandungan lemak dan minimnya nutrisi juga membuat gorengan jadi musuh tersembunyi dalam perjalanan dietmu.