Diet Ekstrem Berpengaruh Pada Kesehatan Mental? Yuk, Simak!

Diet Ekstrem Berpengaruh Pada Kesehatan Mental? Yuk, Simak!

Banyak orang berpikir bahwa menurunkan berat badan itu cuma soal fisik. Padahal, efeknya bisa jauh lebih dalam khususnya ke kesehatan mental. Apalagi kalau kamu menjalani diet ekstrem, yang memang cepat menurunkan angka timbangan tapi sering kali bikin kewalahan secara emosional.

Mungkin kamu juga pernah dengar soal diet air putih, detoks jus selama seminggu, atau diet super rendah kalori yang cuma boleh makan 500 kalori sehari. Cepat, iya. Tapi sehat? Belum tentu.

Mari kita bahas bareng, kenapa jenis diet kayak gitu bisa bikin kondisi mental ikut terganggu, dan gimana cara menurunkan berat badan tanpa harus mengorbankan ketenangan jiwa.

Dampak Diet Ekstrem Terhadap Mood dan Emosi

Tubuh kamu butuh bahan bakar untuk berfungsi normal termasuk otak. Ketika kamu memangkas kalori secara drastis, otak kehilangan nutrisi penting untuk memproduksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin. Nah, dua zat ini sangat penting untuk menjaga mood tetap stabil dan kamu tetap merasa “waras”.

Nggak heran, banyak orang yang menjalani diet ketat sering merasa:

  • mudah marah (bahkan untuk hal kecil),
  • gampang cemas tanpa sebab jelas,
  • atau tiba-tiba merasa sedih dan kehilangan motivasi.

Sebuah studi dari University of Pennsylvania menyebutkan bahwa diet rendah kalori bisa meningkatkan gejala depresi dan memperburuk suasana hati dalam jangka panjang. Jadi bukan cuma soal lapar ya, tapi emosi juga ikut kejar-kejaran.

Kalau kamu merasa makin sensitif atau gampang meledak setelah mulai diet, itu bisa jadi pertanda ada yang salah dengan cara diet yang kamu jalani.

Gangguan Tidur dan Rasa Cemas

Salah satu efek samping yang sering diremehkan adalah gangguan tidur. Saat tubuh kelaparan atau kekurangan nutrisi, sistem saraf jadi overaktif. Ini bikin kamu susah tidur, bangun di tengah malam, atau merasa gelisah terus-menerus meskipun hari itu nggak ada masalah besar.

Dan jangan anggap remeh rasa cemas berlebihan yang datang dari diet ekstrem. Banyak kasus di mana orang yang terlalu membatasi makanan jadi takut makan sesuatu yang “di luar rencana”. Setiap suapan jadi momok. Makanan sehat pun bisa bikin stres, karena kamu mikir terus: ini melanggar aturan nggak, ya?

Efeknya bisa panjang, orthorexia atau bahkan eating disorder lain yang serius. Yang awalnya niatnya cuma mau “lebih sehat”, malah jadi takut makan, takut gagal, dan mental pun pelan-pelan terganggu.

Diet Ketat Bisa Mengacaukan Citra Diri

Satu hal yang sering nggak disadari adalah seberapa besar diet ekstrem memengaruhi cara kamu melihat diri sendiri. Saat kamu menaruh nilai diri hanya pada angka di timbangan, maka sedikit perubahan aja bisa bikin rasa percaya diri runtuh.

Misalnya kamu turun 3 kg dalam seminggu. Happy banget, kan? Tapi ketika minggu berikutnya stuck atau malah naik 0.5 kg, pikiran negatif langsung muncul: “Aku gagal”, “Aku nggak disiplin”, “Aku nggak cukup kuat”.

Citra diri jadi rusak. Kamu mulai merasa kurang terus-menerus, meskipun sebenarnya progres kamu masih dalam jalur yang sehat. Masalahnya bukan di angka, tapi di cara kamu menilai diri sendiri berdasarkan diet. Dan ini sangat umum terjadi, terutama di era media sosial yang penuh konten tubuh ideal.

Kenapa Diet Sehat Justru Lebih Baik untuk Mental?

Beda banget rasanya saat kamu menjalani pola makan seimbang dibanding diet super ketat. Dengan asupan gizi yang cukup, energi kamu stabil sepanjang hari. Mood lebih tenang. Pikiran lebih jernih.

Nutrisi seperti omega-3, vitamin B kompleks, magnesium, dan zat besi punya pengaruh besar dalam mendukung fungsi otak dan kestabilan emosi. Dan semua itu bisa kamu dapatkan dari makanan bergizi yang seimbang bukan dengan memangkas semua karbohidrat atau berhenti makan lemak sepenuhnya.

Diet yang sehat juga membuat kamu lebih terhubung dengan tubuhmu sendiri. Kamu belajar mendengarkan sinyal lapar dan kenyang, bukan hanya mengikuti aturan mati. 

Hal ini penting untuk membangun hubungan yang sehat dengan makanan, dan secara nggak langsung menjaga kesehatan mental juga.

Baca juga: Keterkaitan Diet dengan Kesehatan Mental

Cara Menghindari Diet Ekstrem

Melihat dampaknya, jelas kan kalau diet ekstrem itu berbahaya? Lantas, bagaimana cara diet yang sehat tanpa mengorbankan kesehatan mental?

1. Fokus pada Pola Makan Sehat, Bukan Pembatasan Ekstrem

Alih-alih melarang makanan tertentu, fokuslah pada menambahkan lebih banyak makanan bergizi ke dalam pola makanmu. Perbanyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Ini bukan cuma membantu penurunan berat badan, tapi juga menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan otak dan tubuh.

2. Dengarkan Sinyal Lapar dan Kenyang Tubuhmu

Belajar untuk makan secara intuitif. Makan saat kamu lapar dan berhenti saat kamu kenyang. Jangan makan hanya karena stres atau emosi. Ini butuh latihan, tapi sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dengan makanan.

3. Tetapkan Tujuan yang Realistis

Penurunan berat badan yang sehat itu bertahap, sekitar 0,5-1 kg per minggu. Jangan berharap hasil instan. 

Fokus pada perubahan gaya hidup yang bisa kamu pertahankan jangka panjang, bukan “diet” yang sifatnya sementara.

4. Prioritaskan Tidur yang Cukup

Tidur yang berkualitas itu krusial untuk kesehatan fisik dan mental. Kekurangan tidur bisa memengaruhi hormon nafsu makan dan membuat kamu lebih cenderung memilih makanan tidak sehat. Usahakan tidur 7-9 jam setiap malam.

5. Kelola Stres dengan Baik

Temukan cara-cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, menghabiskan waktu di alam, atau melakukan hobi yang kamu sukai. Ini penting untuk menjaga hormon stres tetap terkontrol.

Solusi Realistis: Fokus ke Progres, Bukan Penyiksaan

Kalau tujuan kamu adalah menurunkan berat badan tanpa merusak mental, coba ubah pendekatannya. Mulailah dengan bertanya: 

“Apa yang bisa kulakukan agar tubuhku lebih kuat dan pikiranku tetap tenang?”

Mungkin jawabannya bukan diet air putih seminggu, tapi mulai dari:

  • minum air cukup setiap hari,
  • makan lebih banyak sayur dan protein,
  • olahraga 3x seminggu tanpa ekspektasi berlebihan.

Program diet untuk wanita atau pria seharusnya nggak bikin kamu menderita. Harus ada unsur edukasi, dukungan emosional, dan sistem yang bisa kamu jalani dalam jangka panjang. Tubuh kamu bukan mesin, jadi prosesnya pasti naik-turun. Dan itu sangat normal.

Kesimpulan

Menurunkan berat badan boleh jadi tujuan, tapi jangan sampai kamu kehilangan bagian penting dari diri kamu dalam prosesnya. Kesehatan mental adalah fondasi utama. Kalau pikiran kamu penuh tekanan dan emosi nggak stabil, maka hasil diet pun nggak akan terasa bahagia.

Sebaiknya pilih cara yang lebih lembut dan realistis. Dengarkan tubuhmu, dan carilah program yang membantumu tetap sehat tanpa stres berlebihan.

Ingin Program Penurunan Berat Badan yang Menjaga Kesehatan Mentalmu?

Kalau kamu ingin panduan menyeluruh yang mencakup pola makan, latihan fisik, dan dukungan mental dalam satu sistem terpadu, kamu bisa pertimbangkan Body Transformation Camp, program diet dengan sistem camp pertama di Indonesia yang terbukti membantu ribuan wanita dan pria transformasi tanpa diet ekstrem.

Di sini kamu nggak perlu tebak-tebak cara diet yang cocok. Kamu cukup ikuti bimbingan yang dirancang secara ilmiah, dengan komunitas yang mendukung dan pelatih yang memahami bahwa perubahan sehat harus dimulai dari pikiran yang juga sehat.

Yuk, mulai perjalananmu menuju tubuh ideal dan pikiran yang lebih damai tanpa harus menyiksa diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 Body Transformation Camp